Sambungan artikel …
“Yang pertama adalah
peralatan makan yang mengandung debu. Itu perlu anda antisipasi. Biasanya ini
akan terjadi bila anda makan di tempat-tempat terbuka, seperti kios makan
dadakan, atau orang sering menyebut mereka pedagang kaki lima. Namun anda juga
jangan salah dan langsung berspekulasi buruk terhadap kios kaki lima, karena
ternyata kios kaki lima tidak selamanya menyediakan peralatan makan yang kotor
atau bisa kita katakan berdebu”
2. Peralatan
makan yang berminyak
Yang kedua harus menjadi pengamatan anda
adalah peralatan makan nya, apakah berminyak atau tidak. Anda bisa mencoba
dengan menggesekkan tangan anda pada peralatan makan yang disediakan kepada
anda. Yang umum seperti sendok, garpu bila ada, sisi atau sudut pada piring,
bisa anda coba rasakan berminyak atau tidak. Sedangkan gelas tidak perlu
terlalu anda pikirkan, karena minyak akan luntur sendiri karena air. Walaupun
memang minyak hanya bisa dihilangkan dengan cairan sabun.
Bila anda menemukan peralatan yang demikian
,anda tidak perlu terlalu ambil pusing, banyak cara untuk menetralkannya. Bila
anda berani, anda bisa meminta pramusaji mengecek piring yang berminyak itu dan
mencoba untuk menghilangkan cairan minyaknya. Mungkin anda akan diberi peralatan
serta makanan yang baru. Bisa anda coba sendiri cara itu. Namun kalau anda
berat hati untuk melakukannya, anda bisa mengambil inisiatif lain, seperti
memakan saja makanannya. Karena peralatan makan yang berminyak tidak nyaman
untuk makan-makanan kering seperti naai goreng, ataupun mi goreng. Sedangkan
bila yang anda makan adalah bakso atau mi sop, tidaklah masalah. Anda tidak
perlu mengganti peralatan makan berminyak bila anda makan makanan yang
berminyak. Itu sama sekali tidak perlu.
Hanya saja bila anda memang benar-benar
terpaksa harus memakan makanan kering menggunakan sendok berminyak misalnya,
tidak apa-apa untuk dipaksakan. Toh, sendok juga bukan cuma satu. Anda bisa
menukar peralatan makannya dan melanjutkan kembali kegiatan makan anda. Piring
yang berminyak tidak masalah . Toh juga kalau anda makan di sana, dan mendapat
peralatan makan yang berminyak serta anda tidak nyaman dengan hal seperti itu,
anda bisa mengatakan uneg-uneg anda tersebut kepada pramusaji. Atau anda memutuskan
sikap untuk tidak akan makan di tempat itu lagi. Semua berpulang kepada anda.
Hanya saja, sekedar pengingat agar anda berani bicara dan melihat secara
langsung profesinalisme dari pelayanan tempat anda makan.
Biasanya sendok berminyak atau peralatan
makan lainnya berminyak disebabkan oleh kurang telitinya orang-orang dapur
dalam mencuci, atau bisa jadi karena terlalu terburu-buru mengingat pelanggaan/
calon pemesan yang datang begitu banyak. Anda harusnya lebih luwes dan
memaklumi dalam menanggapi hal ini. Tidak terlalu berbahaya memakan makanan
dari peralatan makan yang berminyak. Itu baik-baik saja, selama dalam piring
atau di sela-sela sendok tidak mengendap sisa-sisa sabun. Andai fenomena langka
itu terjadi, tindakan anda haruslah tegas. Karena sisa-sisa sabun bisa sangat
berbahaya bagi anda bila tertelan atau tercicip di lidah. Rasanya tentu tidak
akan enak. Akan tetapi karena anda adalah orang yang memiliki etika,
berkata-katalah yang sopan pada pramusaji nya. Minta ia untuk menukar peralatan
makannya. Sangat disarankan hal tersebut untuk menjaga hubungan baik. Lebih
baik memiliki banya teman , dari pada musuh bukan? Lagipula, anda tidak perlu
terlalu cemas. Kalau anda sudah cermat, peralatan makan yang berminyak atau
bersabun pun bisa anda tangani dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar