Berikut kami sarikan , beberapa dari artikel bagian pertama
dan terakhir:
“ Yang pertama adalah
peralatan makan yang mengandung debu. Itu perlu anda antisipasi. Biasanya ini
akan terjadi bila anda makan di tempat-tempat terbuka, seperti kios makan
dadakan, atau orang sering menyebut mereka pedagang kaki lima. Namun anda juga
jangan salah dan langsung berspekulasi buruk terhadap kios kaki lima, karena
ternyata kios kaki lima tidak selamanya menyediakan peralatan makan yang kotor
atau bisa kita katakan berdebu”
“ Yang kedua harus
menjadi pengamatan anda adalah peralatan makan nya, apakah berminyak atau
tidak. Anda bisa mencoba dengan menggesekkan tangan anda pada peralatan makan
yang disediakan kepada anda. Yang umum seperti sendok, garpu bila ada, sisi
atau sudut pada piring, bisa anda coba rasakan berminyak atau tidak. Sedangkan
gelas tidak perlu terlalu anda pikirkan, karena minyak akan luntur sendiri
karena air. Walaupun memang minyak hanya bisa dihilangkan dengan cairan sabun.”
“ Yang ketiga adalah
peralatan makan yang basah. Itu perlu anda cermati, karena peralatan makanan
yang basah, yang ada di atas piring atau sendok biasanya baru diangkat dari
cucian dan bisa berdampak pada kualitas gizi makanan. Peralatan makanan yang
basah cenderung tidak steril dan higienis untuk anda gunakan”
“ Yang keempat harus
menjadi pengamatan anda adalah peralatan makan nya, apakah terbuat dari logam,
kaca atau tidak. Bahan yang perlu anda hindari adalah bahan peralatan makanan
yang terbuat dari plastik. Namun tidak semua plastik berbahaya. Coba cek lebih
dahulu bahan peralatan makanannya. Yang umum seperti sendok, garpu bila ada,
sisi atau sudut pada piring, gelas , atau sendok di dalam gelas. Semua peralatan
itu perlu anda cermati dengan seksama. Biasanya peralatan plastik digunakan
untuk sekali pakai. Tidak dianjurkan untuk digunakan untuk ke dua atau lebih
dari satu pelanggan. Selain karena bahan plastik tertentu berbahaya, juga
plasik harganya murah sehingga tidak perlu terlalu di hemat. Namun karena murah
lah, kualitas nya perlu dipertanyakan oleh konsumen.”
Kesimpulan:
Memang terkadang kita terdesak atau memang ingin hal-hal
yang instan. Contohnya saat berbuka puasa kita ingin makam segera di tempat
terdekat. Baik itu di kaki lima ataupunpedagand dadakan. Anda membeli makanan
dari mereka. Makan di tempat atau membawa pulang. Memang terkadang alasan
terburu-buru menjadi salah satu alasan, untuk makan di jalan-jalan seperti itu.
Tidak dilarang, dan memang tidak pernah ada larangan yang mengatur soal makan
di tempat yang disediakan oleh pedagang kaki lima. Namun apapun alasan anda,
anda harus bena-benar cermat. Baik soal kualitas makanan, maupun peralatan yang
digunakan, baik sejak awal membuat makanan, maupun sampai tersaji di hadapan
anda. Anda harus benar-benar cermat dan kritis dalam menggunakan peralatan
makan. Bila anda berada pada restoran dengan nama besar, kesalahan-kesalahan
yang berbau kehigenisan tidak akan dan sangat jarang terjadi Namun tentunya anda
perlu membayar mahal di tempat yang sudah memiliki nama. Memliki brand besar.
Tapi bukan berarti anda harus malu kalau makan di kaki lima. Tidak perlu.
Dimanapun anda makan, yang paling terpenting adalah kehati-hatian anda dalam
mengenali kualitas dan peralatan makanan yang disajikan. Ini untuk menunjang
kesehatan anda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar